KALA
CINTA MENGGODA
Sejak
jumpa kita pertama
Ku
langsung jatuh cinta
Pemuda bernama lengkap Iqbaal Damian
Putra ini tengah asyik berkutat dengan computer tablet miliknya memainkan games
favoritnya. Ia menghentikan aktivitasnya sejenak untuk menyeruput ice
cappuccino pesanannya. Ia mengalihkan pandangannya keseluruh sudut café tapi ia
tak kunjung juga menemukan sosok yang dicarinya. Iqbaal mendengus kesal”Kebiasaan
deh si Babas kalo janji pasti aja ngaret.”dumelnya
Iqbaal kembali berkutat dengan
tabletnya hingga beberapa saat kemudian ia dikagetkan dengan sebuah suara yang
sangat dikenalnya.
“Sorry bro tadi gue jemput pacar gue
dulu.”
Iqbaal menoleh sambil memasang tampang
bête nya”Kebiasaan deh lo Bas.”
Bastian nyengir memamerkan deretan
gigi putihnya”Hehe kenalin nih cewek gue.”
Bastian menarik seseorang yang sedari
tadi bersembunyi dibelakangnya. Sesosok perempuan cantik dengan dress pink
selutut sedang tersenyum super manis
untuk Iqbaal”Hai gue Anabella Vristy Laura, panggil aja Bella.”ujarnya
ramah
Iqbaal tercengang, baru kali ini ai
melihat gadis yang menurutnya begitu cantik dengan senyum yang sangat manis.
Ada debaran-debaran aneh dalam tubuh Iqbaal, ia merasa sesuatu yang belum
pernah ia rasakan sebelumnya. Iqbaal membalas uluran tangan Bella”Gue Iqbaal
temennnya Bastian kunyuk yang paling kece.”ujar Iqbaal sambil menyeringai
Bella terkekeh geli”Narsis banget sih
Bas temen kamu.”ucap Bella
“Dia emang gitu makanya nggak
laku-laku.”kata Bastian sekenanya
Iqbaal manyun”Enak aja lo bilang gue
nggak laku gue itu Cuma belum nemuin cewek yang cocok buat gue itu aja.”elak
Iqbaal”Yaudah duduk gih.”
Bastian menarik kursi untuk Bella
terlebih dahulu sebelum akhirnya ia menarik kursi untuk dirinya sendiri.
“Lo udah pesen Baal?”tanya Bastian
Iqbaal mengangguk”Udah.”
Bastian mengalihkan pandangannya ke Bella”Kamu
mau pesen apa sayang?”
Bella tampak berpikir sejenak”Mmm
milkshake coklat aja deh.”
“Nggak makan?”
Bella menggeleng”Aku lagi diet.”
“Tanpa kamu diet kamu juga udah cantik
kok sayang.”gombal Bastian
Pipi Bella bersemu merah”Ihh kamu mah
gitu gombal mulu.”
Bastian mencubit hidung Bella”Tunggu
bentar ya cantik, aku pesenin dulu.”pamit Bastian yang lalu beranjak dari
kursinya
“Oh iya Baal lo udah lama sahabatan
sama Bastian?”Tanya Bella memulai pembicaraan
“Dari TK.”jawab Iqbaal singkat
“Wow pasti kalian udah deket banget ya?”
“Ya gitu deh udah kayak sodara sendiri.”
Bella mangut-mangut lantas kini ia
memainkan ponselnya. Iqbaal menatap Bella kagum”Cantik banget sih lo Bel.”batinnya
Bella yang sadar sedang diperhatikan
pun menatap Iqbaal bingung”Kenapa sih Baal ngeliatin gue kayak gitu? Ada yang
salah?”
Iqbaal menggeleng”Enggok kok, Cuma lo
itu cantik banget.”puji Iqbaal tulus
Iqbaal bisa melihat pipi Bella yang
memerah dan itu membuat Bella terlihat lebih manis. Ya setidaknya seperti
itulah menurut Iqbaal
“Dasar gombal.”ucap Bella
“Beneran tau Bel lo tuh cantik, banget
malah.”ucap Iqbaal meyakinkan”Bastian beruntung banget bisa dapetin elo.”
Pipi Bella kian memerah”Udah deh Baal
jangan kayak Bastian yang hobbynya ngegombal mulu.”
“Yaampun Bella gue harus ngomong
berapa kali sih kalo lo itu cantik.”
Bella menatap Iqbaal kesal lalu mendaratkan
cubitan diperut Iqbaal”Rasain nih.”
Iqbaal meringis kesakitan, ia mengelus
perutnya yang tersa perih. Namun tak berapa lama Iqbaal menyeringai,
menampakkan senyum jahilnya”Nggak sakit weekkk.”ucap Iqbaal yang kini
menjulurkan lidahnya
Bella memajukan bibirnya tak berapa
lama Bella menyerang Iqbaal dengan cubitan tanpa ampun”Rasain nih, ini balesan
buat cowok yang tukang gombal ngeselin pula.”Kata Bella sadis
Iqbaal merintih”Awww Bel udah dong
sakit nih.”mohon Iqbaal”Ampun deh ampun.”
“Nggak ada ampun buat lo”Bella terus
mecubiti Iqbaal mulai dari perut lengan sampai pinggang.
“Ehem.”
Aksi penyiksaan Bella terhadap Iqbaal
terpaksa berhenti karna Bastian sudah kembali dengan pesanannya.
“Cie udahakrab aja nih.”ujar Bastian
yang kini menaruh pesanannya dimeja lantas kembali duduk. Bella menatap Bastian
manja”Sayang temen kamu tuh nyebelin.”rajuk Bella manja
“Dia emang gitu kok sayang selain
narsis dia juga nyebelin.”ucap Bastian kemudian mengerling mesra ke Bella yang
membuat Bella tersenyum.
Iqbaal manyun semanyun manyunnya
menjadi bahan tertawaan dua sejoli ini. Namun yang lebih Iqbaal rasakan adalah
sedih karan ia sadar harapannya untuk memiliki Bella tidak akan pernah tercapai
karna Bella adalah pacar sahabat baiknya sendiri.
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Walau
ku tau kau ada pemiliknya
Namun
ku tak dapat membohongi hati nurani
Ku tak
dapat menghindari gejolak cinta ini
Iqbaal terus memandangi foto Bella yang ia curi dari kamar Bastian
tadi siang. Tepat satu minggu sudah Iqbaal mengenal Bella dan selama itu
perasaan Iqbaal semakin berkembang menjadi rasa yang dinamakan cinta. Iqbaal menghela
nafas berat kenapa ia harus jatuh hati pada Bella yang jelas-jelas adalah
kekasih dari sahabatnya sendiri.
“Kenapa harus elo sih Bel? Kenapa?
Baru kali ini gue ngerasain yang namanya cinta tapi kenapa harus begini jadinya?”
“Aaarrrrrgggghhh.”teriak Iqbaal
frustasi
Iqbaal bangkit dari kursi yang
didudukinya lantas berjalan menuju balkon kamarnya. Iqbaal menggenggam erat
pagar yang mengelilingi balkon kamrnya. Iqbaal mendongak ke atas menatap
bintang yang bersinar gemerlap di langit malam.
“Bintang kenapa sih sekalinya gue
jatuh cinta, gue harus jatuh cinta sama pacar sahabat gue sendiri?”tanya Iqbaal
pada bintang yang paling terang
“Kok lo gak jawab sih?”tanya Iqbaal
kesal
“Jawab woy gue harus gimana.”bentak
Iqbaal
Ckck cinta memang bisa membuat semua orang
gila. Iqbaal mengacak rambutnya frustasi”Gue gak peduli, gue bakal nembak Bella
dan gue harus siap nerima semua konsekuesinya.”ujar Iqbaal mantap
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Maka
ijinkanlah aku mencintaimu
Atau
biarkan aku sekedar sayang padamu
Bella
menatap Iqbaal tak percaya terlebih saat Iqbaal menyatakan perasaanya
beberapa saat yang lalu. Ia tak habis pikir apa yang ada dipikiran Iqbaal.
“Lo gila ya Baal, gue tuh pacar
Bastian sahabat lo sendiri.” marah Bella
Iqbaal tertunduk”Sorry Bel.”sesalnya”gue
gak tau harus gimana lagi, gue gak bisa pendem perasaan ini lama-lama.”
“Dan lo tau apa yang bakal terjadi
kalau Bastian tau?”
“Please jangan kasih tau Bastian, gue
gak minta balesan dari perasaan gue kok Bel.”mohon Iqbaal”Tapi ijinin gue buat
tetep cinta sama lo atau sekedar sayang sama lo.”
Bella terdiam, bukannya apa-apa tapi
sejak awal ia bertemu Iqbaal hatinya berkata lain. Ia mulai memikrkan Iqbaal
setiap malam dan itu mulai menggeser posisi Bastian dihatinya. Bella tidak mau
menyakiti Bastian dengan berkhianat apalagi dengan sahabantnya sendiri. Tapi
Bella tidak bisa membohongi dirinya sendiri kalau hatinya mulai berpihak pada
Iqbaal dan saat Iqbaal menyatakan perasaanya tadi perasaan Bella bercampur
menjadi satu. Senang, sedih, merasa bersalah semuanya bercampur menjadi satu.
Iqbaal meraih tangan Bella”Gue gak
minta balesin cinta lo kok Bel, gue Cuma mohon lo ngijinin gue buat tetep cinta
sama lo, karna dengan mencintai lo gue bener-bener tau gimana cinta itu.”
Bella hanya terdiam, ia bingung harus
bagaimana sekarang. Iqbaal atau Bastian? argh memikirkannya saja sudah
membuatnya gila.
“Baal gue…..”
Bugh. Sebuah pukulan mendarat di wajah
Iqbaal. Bella membelalak lalu menatap siapa yang memukul Iqbaal.
“Bastian?”kaget Bella
Tak berhenti disitu Bastian kembali
menarik kerah kemeja Iqbaal lalu kembali memukulnya bertubi-tubi. Air mata
Bella luber saat itu juga, ia merasa ini semua salahnya.
“Ternyata gini kelakuan lo ya Baal di
belakang gue.”ujar Bastian sinis
“Ma-af-Bas.”ujar Iqbaal terbata karna
pukulan Bastian yang membabi buta
Bastian mendorong Iqbaal keras hingga
Bastian tersungkur dilantai”Gue gak nyangka Baal, lo setega ini sama gue.”ujar
Bastian”Inikah Iqbaal sahabat gue dari orok hah? Nusuk sahabatnya sendiri dari
belakang.”Bastian berucap tajam
Bella terus menangis sesenggukan
menatap mereka berdua.
“Gue emnag salah Bas, lo boleh pukul
gue semau lo.”kata Iqbaal lirih”Bunuh gue kalo bisa ngabuat lo puas.”
Bella berdiri didepan Iqbaal
melindungi Iqbaal yanga kan dipukul lagi oleh Bastian”Pukul aku aja Bas, aku
yang salah.”
“Oh jadi kamu sekarang belain Iqbaal.”ujar
Bastian tajam”Sekarang aku Tanya, kamu pilih aku atau Iqbaal?”
Bella terdiam, ia menunduk dalam.
Setetes air mata kembali jatuh dipipinya”Aku pilih kamu Bas, tapi Plesae jangan
sakiti Iqbaal dia sahabat kamu.”
Bella berdiri lalu memeluk Bastian
erat”Maafin aku Baal, aku harus ngelakuin ini biar Bastian nggak benci kamu.”batin
Bella
Iqbaal menatap Bastian dan Bella yang
tengah berpelukan. Bukan hanya badannya yang sakit tapi hatinya. Melihat Bella
yang memilih Bastian membuat hatinya terhempas hancur saat ini juga. Apalagi
setelah kejadian ini Bastian pasti tidak akan mau bersahabat dengannya lagi.
Iqbaal harus menelan dua pil pahit secara
bersamaan sekarang. Kehilangan sahabat terbaiknya dan tidak mendapatkan orang
yang sangat dicintainya.
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Iqbaal menatap foto dirinya dan
Bastian saat SMP dulu. Di foto itu mereka berangkulan sambil memamerkan piala
yang tim mereka dapatkan saat memenangkan kejuaraan futsal tingkat SMP se
Jakarta. Iqbaal menyesali kebodohannya sendiri hingga membuat Bastian
membencinya.
“Ini semua salah gue jadi gue harus
siap nanggung semua resikonya.”
Iqbbal meraih HPnya yang barusan
bordering. Ada sebuah sms masuk dari nomor yang tidak dikenal. Iqbaal segera
membuka pesan tersebut.
From : 0857XXXXXXXX
Temuin gue di café tempat kita pertama kali
ketemu dulu
Bella
Iqbaal mengucek-ucek matanya
berkali-kali untuk memastikan pesan tersebut benar dari Bella. Tidak salah lagi
ini bnera dari Bella. Tapi kenapa Bella mengajaknya bertemu? Tanda Tanya besar
muncul di otak Iqbaal. Tak mau membuat Bella lama menunggu, Iqbaal segera ganti
baju dan berangkat menuju café yang dimaksud Bella.
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Sudah setengah jam berlalu namun tidak
ada sepatah katapun yang keluar dari mulut Bella. Iqbaalpun begitu ia memilih
untuk diam dan menunggu Bella mengatakan sesuatu. Bella mengeluarkan sebuah
surat dari tasnya lalu mengulurkan itu untuk Iqbaal. Iqbaal menatap Bella penuh
Tanya.
“Udah baca aja.”pinta Bella
Iqbaal menurut saja lalu membuka surat
tersebut dan mulai membacanya.
Dear Iqbaal
Baal,
maafin gue ya udah mukulin lo waktu itu. Gue khilaf, gue bener-bener marah
waktu itu sampe nggak bisa berfikir jernih. Gue sadar cinta itu bisa datang
kapan aja dan tanpa diduga. Seharusnya gue nggak nyalahin lo udah jatuh cinta
sma Bella karna Bella memang layak buat dicintai. Saat lo baca surat ini, gue
pasti udah pergi. Lo pasti nggak tau kalo selama ini gue sakit kanker darah.
Penyakit itu begitu cepat menggerogoti tubuh gue Baal. Gue udah berusaha kuat
karna gue punya lo dan Bella tapi saat gue tau lo juga cinta sama Bella, semangat
hidup gue udah nggak ada lagi Baal. Gue nggak bisa ngelepas kalian berdua karna
kalian penting banget buat gue. Dan akhirnya Tuhan ngambil gue. Gue minta lo
jagain Bella ya Baal, dengan sepenuh hati lo. Asal lo tau sebeernya Bella juga
cinta sama lo, gue tau itu karna gue ngerasa Bella berubah sejak ketemu lo. Dia
jadi sering ngelamun dan gue pernah mergokin dia waktu tidur dan ngigauin nama
lo. Ternayata dugaan gue bener Bella emang cinta sama lo, itu yang dia tulis
dibuku diarynya. Gue sakit Baal waktu tau kalian saling cinta tapi gue sadar
Tuhan memang menakdirkan kalian buat bersama. Gue nggak benci kok sama lo karna
lo selamanya Iqbaal, Iqbaal sahabat terbaik gue. Maafin gue ya nggak pamit dulu
sama lo tapi waktu emang nggak ngijinin gue berlama-lama disini. Jaga diri lo
baik-baik Baal jangan sampai lo bernasib sama seperti gue. Bahagiain Bella
karna kalo nggak gue bakal ngehantuin lo. Hehe bercanda kok Baal. Kalian harus
bahagia ya dan jangan lupain gue OK ?
Sahabat
lo
Bastian
Iqbaal terpaku ditempatnya, ini semua
seperti mimpi. Bastian meninggal? Ah ini rasanya begitu cepat.
“Setelah kejadian dirumah gue tempo hari
Bastian koma Baal, dan saat itu gue baru tau kalo bastian sakit dan juga udah
separah itu ternyata.”ujar bella
Iqbaal masih tidak bisa mepercayai
ini, Bastian selalu terlihat sehat dan tidak pernah sekalipun menampakkan
sakitnya.
“Bastian sengaja nutupin ini dari kita
semua, biar kita nggak sedih.”Bella kembali berkata ia berusaha tersenyum tapi
ia tidak bisa membohongi dirinya sendiri karna air mata jatuh begitu saja dari
manik matanya
“Kapan Bastian meninggal?”Tanya Iqbaal
“Kemarin, dia tiba-tiba sadar terus
dia nulis surat itu buat lo dan setelah itu Bastian pergi.”
“Kenapa nggak ada yang ngasih tau gue?”
“Bastian yang minta, dia nggak mau
liat lo sedih.”
Kini air mata Iqbaal yang menetes, ia
merasa sangat bersalah kenapa disaat seperti itu ia tidak ada disamping
Bastian. Iqbaal merasa jadi sahabat yang tidak berguna.
“Anterin gue ke makam Bastian.”pinta
Iqbaal yang langsung diangguki Bella
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Iqbaal menatap sendu gundukan tanah
didepannya dengan nisan bertuliskan nama Bastian. Ia berjongkok lalu memegang
nisan Bastian.
“Maafin gue Bas, gue udah jahat banget
sama lo.”lirih Iqbaal
“Gue bukan sahabat yang baik Bas, kita
berantem Cuma gara-gara hal sepele kayak gini. Harusnya lo benci gue Bas. Lo harus benci gue dan jangan pernah maafin
gue. Gue sendiri Bas yang udah ngelanggar janji kita buat nggak berantem karna
hal sepele. Tapi gue ngelanggarnya gue malah jatuh cinta sama cewek lo, gue
bener-bener nggak pantes disebut sahabat.”
“Bahkan disaat terakhir lo didunia
inipun gue nggaka da disamping lo, gue bener-bener keterlaluan Bas, gue benci
diri gue sendiri.”
Bella yang sedari tadi berdiri kini
ikut berjongkok dan memeluk Iqbaal erat”Udah Baal, jangan salahin diri lo terus
karna yang sebenernya salah itu gue.”
“Nggak Bel, gue yang salah seharusnya
gue nggak nembak lo waktu itu dan ini semua nggak akan terjadi.”
Bella melepas pelukannya lalu menatap
Iqbaal dalam”Semua ini udah diatur sama Tuhan Baal, kita nggak boleh nyalahin
diri kita sendiri terus-menerus. Bastian pasti sedih ngeliat kita kayak gini.”
Iqbaal tersenyum tipis”Lo bener Bel,
kita nggak boleh terus-terusan sedih.”
Bella tersenyum” I love you Baal.”ujar
Bella malu-malu
Iqbaal menatap Bella tak percaya. Apa
ia tidak salah dengar?
“Sebenernya gue udah cinta sama lo
sejak pertama kali kita ketemu, dan gue nggak bisa mendem perasaan ini lebih lama
lagi.”ujar Bella sambil menunduk
“I love you too Bel, dan gue bakal
bahagiain lo dan nggak akan pernah nyakitin lo, gue janji.”
Iqbaal memeluk Bella erat lalu
mengecup puncak kepala Bella”Aku pegang janji kamu.”ujar Bella dalam pelukan
Iqbaal
“Makasih Bas lo udah ngenalin Bella ke
gue, dan berkat lo gue dan Bella bisa bersatu sekarang. Semoga lo tenang di
alam sana.”Batin Iqbaal yang mendongak menatap langit
“Kamu ngapain sih liat ke atas?”Tanya
Bella
“Aku lagi ngomong sama Bastian.”
Bella ikut mendongak ke atas”Mana
nggak ada tuh?”
“Meskipun kita nggak liat Bastian tapi
aku yakin dia lagi liat kita sekarang.”
Bella mangut-mangut lalu kembali
mendongak”Makasih buat semuanya Bas, aku nggak akan lupain kamu. Semoga kamu
tenang Bas di sana.”ujar Bella sambil tersenyum
Iqbaal tersenyum, memeluk Bella
semakin erat dan membiarkan angin menerpa tubuh meraka. Ia sudah berjanji tidak
akan menyakiti Bella dan ia memgang teguh
janji itu sekarang dan sampai kapanpun.
TAMAT
4 komentar:
Bagus cerpennya.
makasih :)
Bgus (y) :)
nice cerpen...
Posting Komentar